Launching Album Acila
Kemang Jakarta, 27 Desember 2013 - Sejak era tahun 70-an sampai 90-an, banyak bermunculan penyanyi-penyanyi cilik Indonesia yang memberi sanggup memberi warna kreatif pada dunia anak. Lagu-lagu yang dipopulerkan pun disambut hangat oleh anak Indonesia karena sangat mudah diingat, mudah dihayati, mudah dilagukan dan yang paling penting sesuai dengan perkembangan jiwa anak.
Kini Album Pelangi Acila (2011) Siap Dipasarkan
Berlanjut ke era 90-an, rasanya masih segar dalam ingatan kita muncul nama-nama penyanyi cilik seperti Enno Lerian, Puput Melati, Bondan Prakoso, Melisa, Trio Kwek-Kwek, Saskia-Gheofanny, Erina GD, Meisy, Chikita Meidi, Joshua, Tasya, Sherina, dan juga Tina Toon.
Memasuki awal 2000, lagu dan penyanyi anak seolah menghilang, tak lagi ada lagu maupun penyanyi baru yang muncul. Dan ini dipengaruhi oleh merosotnya bisnis di industri musik secara global yang sedang lesu. Ditengah kerinduan masyarakat akan lahirnya penyanyi dan lagu anak, Stasiun TV swasta mulai menghidupkan kembali masa kejayaan lagu anak dengan menggelar Ajang Pencarian Bakat bernyanyi untuk anak memulai programnya, ada nama-nama program seperti AFI Junior, Mamamia dan Idola Cilik.
Di awal kemunculannya, program-program tersebut banyak di apresiasi baik oleh masyarakat. Namun disaat yang bersamaan muncul juga kritikan tajam, karena peserta yang usianya masih anak-anak tersebut ternyata menyanyikan lagu-lagu populer untuk dewasa dimana isi liriknya jauh dari konsumsi anak-anak. Bahkan prosentasenya hampir 90% peserta membawakan lagu-lagu yang isi serta makna liriknya untuk orang dewasa. Hal ini akhirnya menjadi keprihatinan para pemerhati anak, orang tua dan guru dalam skala nasional, bahkan mengisi berbagai pemberitaan dan pembicaraan di berbagai media dan seminar-seminar.
Fakta lain yang sangat memprihatinkan saat ini, bahwa secara de facto 80% anak Indonesia usia balita (Play Group dan TK), hanya sedikit yang mengenal lagu-lagu anak standar seperti Balon Ku, Cicak-cicak Di Dinding, Burung Kakak Tua, Nina Bobo, Topi Saya Bundar, Pelangi, Bintang Kecil, Satu-satu Aku Sayang Ibu, Bangun Tidur, Naik Kereta Api, Pohon Cemara, Kakak Mia dan...masih banyak lagi,,,,!. Padahal sesungguhnya ada ribuan lagu-lagu selain lagu-lagu "wajib" tersebut yang memang tidak di populerkan lagi di sekolah Playgroup dan TK.
Kondisi seperti diatas ternyata di respon positif dan konstruktif oleh Psikolog yang juga mantan penyanyi era 80an Tika Bisono. Tahun 2011, dimana beliau akhirnya menggagas lahirnya kembali lagu-lagi baru anak yang melodi dan liriknya sesuai dengan usia dan perkembangan anak, dengan membuat lomba cipta lagu untuk anak yang kemudian diberi nama "Ajang Cipta Lagu Anak Indonesia 2011 (ACILA)". Segmen yang ingin di rangkul ACILA ini memang bukan lagu untuk anak-anak usia Play Group dan Taman Kanak-Kanak (TK), melainkan usia sekolah (SD dan awal SMP) yang bisa menjadi rujukan yang kreatif, harmonis, edukatif dan sesuai dengan tahap usia, pemahaman, perasaan dan pola pikirnya.
Lebih jauh Tika Bisono, Ketua Umum ACILA Indonesia mengungkapkan bahwa "Ajang Lomba Cipta Lagu Anak atau ACILA Indonesia ini dilaksanakan untuk memberikan penyegaran dan alternatif baru bagi lagu-lagu anak pop Indonesia yang bisa menjadi rujukan yang kreatif, harmonis, dan edukatif agar proses tumbuh kembang anak dapat sesuai dengan usia dan tahap perkembangan mereka, baik secara fisik / biologis, psikologis, psikosial, mental, perilaku, perkembangan kepribadian, nilai kehidupan dan spiritual serta tentu saja intelegensi musikalnya. Secara keseluruhan hal ini dapat membantu anak untuk membangun karakter, kepribadian dan menguatkan akar budayanya", ungkapnya.
Menyoroti karya cipta dan para pencinta lagu Indonesia, Tantowi Yahya, Ketua Umum DPP PAPPRI menyatakan bahwa "Melalui ajang ini, kami juga ingin menciptakan sebuah budaya untuk melakukan pengecekan ulang / evaluasi tentang kerjasama yang selama ini dilakukan oleh semua label atau perusahaan rekaman dengan para pencipta lagu terutama persoalan hak cipta para komposer lagu yang digunakan oleh berbagai media seperti ring-back tone dan CD. Sehingga kesejahteraan para pencipta lagu juga dapat menjadikan hidupnya sejahtera dan ciptaannya dapat meningkatkan martabat dan jati dirinya", ujarnya mantap.
Album PELANGI ACILA Dirilis
Melalui proses recording yang panjang sejak akhir tahun 2012, akhirnya Album PELANGI ACILA rampung penggarapannya. Sebanyak 12 lagu dari pemenang lomba ACILA 2011, ditambah 1 lagu karya cipta peserta termuda, diaransemen oleh para komposer kawakan seperti Purwa Tjaraka, Dody Sukaman, juga para komposer muda yang tengah naik daun seperti Ega Black Out, Bemby Noor dan Alfa Dwi Agustiar. Lagu-lagu tersebut telah selesai direkam dengan format CD dan dinyanyikan oleh Nugie, Dea Mirella, Herson Riewpassa, Ari Malibu, Tika Bisono, Maya Angela, Michael Parengkuan, Leony Paramitha, Dania Anisa Najmi, Erik Nando dan Musicology.
Pada hari ini Jum'at 27 Desember 2013 bertempat di Indomaret Point Kemang, album perdana ACILA yang berjudul "PELANGI ACILA" terrsebut diluncurkan ke masyarakat secara nasional. Para tamu undangan serta rekan-rekan media berkesempatan untuk hadir menyaksikan prosesi launching album PELANGI ACILA ini.
Sebagai penanggung jawab produksi rekaman, Seno M Hardjo, selanjutnya juga mengungkapkan tentang tujuan diluncurkannya album PELANGI ACILA ini : "Dengan pendekatan aransemen pop Indonesia, kami berharap lagu-lagu ini bisa diterima dan diputar oleh radio dan televisi di seluruh Indonesia, sehingga akan terdengar oleh masyarakat terutama anak-anak, dan beberapa lagunya menjadi hits... Barulah anak-anak akan mendengarkannya dan membuat lagu-lagu tersebut menjadi bagian dari kehidupannya sehari-hari", ujarnya penuh harap.
Untuk menjual dan mendistribusikan album tersebut, pihak Tibis Sinergi yang menaungi ACILA menggandeng Indomaret. Kerjasama dengan gerai Indomaret dipandang strategis, karena sejauh ini Indomaret telah memiliki 9,000 gerai yang tersebar hingga ke seluruh pelosok Indonesia. Sehingga diharapkan pendistribusiannya mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sampai ke tingkat-tingkat Kota Kecamatan yang ada di Indonesia.
Pihak Indomaret yang diwakili oleh Budi Ruchiyat sebagai Manajer Merchandising mengungkapkan bahwa "Sudah saatnya semua pihak membantu bangkitnya lagu-lagu anak Indonesia sekarang, dan sebagai bentuk kerjasama, maka kami Indomaret akan mendukung penuh kegiatan Acila ini, karena salah satu visi Indomaret adalah berkontribusi terhadap program pendidikan nasional melalui berbagai kegiatan kesenian terutama Acila Indonesia", katanya penuh semangat.
Selain menggandeng Indomaret sebagai gerai penjualannya, Tibis Sinergi juga menggandeng pihak label yang telah memiliki nama besar di Industri musik Indonesia untuk distribusinya, yaitu Warner Musik Indonesia. Pihak Warner merasa tertarik untuk menjadi distributor album Pelangi ACILA karena karena selain lagu-lagunya bagus, juga sarat akan edukasi dan bangun karakter.
Lebih jauh lagi Tika Bisono mengatakan "Kita harus berterima kasih sebesar-besarnya dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada para komposer besar lagu anak Indonesia seperti Bapak AT Mahmud, Pak Kasur, Ibu Kasur, Ibu Sud, dan masih banyak lagi yang sudah mewarnai dunia anak Indonesia melalui lagu dan musik. Semoga album Pelangi ACILA ini akan melahirkan generasi baru penerus pahlawan-pahlawan dunia musik dan lagu anal Indonesia seperti mereka", ujarnya menutup pembicaraan.
Dengan dirilisnya Album Pelangi ACILA ke pasaran pada akhir tahun ini, kini masyarakat (khususnya anak-anak) akan kembali memiliki lagu-lagu yang sesuai dengan usianya. Semoga masyarakat secara umum mengapresiasi lahirnya kembali lagu-lagu anak yang edukatif ini, dan semoga Album Pelangi ACILA ini akan dijadikan pilihan utama dalam belanja musik keluarga. Selamat menikmati...! (Text: Irish)
*Liat Foto-foto Liputannya di Facebook
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda