Morning Sugar Debut Album Ayushita
PPHUI Kuningan Jakarta, 5 April 2013 - Ayushita penyanyi kelahiran Jakarta baru saja merilis debut albumnya yang berjudul "Morning Sugar" di bawah label Ivy League Music pada tanggal 5 April 2013. Semanis gula di pagi hari yang berembun, "Morning Sugar" merupakan persembahan dari Ayhushita sekaligus menjadi repertoire segar untuk industri musik Indonesia saat ini. Evolusi musikalis Ayushita yang melebur bersama debut albumnya kini dapat dinikmati dengan balutan Swing, French Pop, Sunshine Pop, dan atmosfir kolonial di kala Indonesia tempo dulu; tidak menggurui namun tetap bersahaja. Adalah Ricky Surya Virgana (White Shoes & The Couples Company) dan Mondo Gascaro yang bertanggung jawab atas produksi album Morning Sugar.
Selain "Fufu-Fafa", lagu "Salah" pun menjadi pembuktian akan identitas musik Ayushita, kali ini dengan mendaur ulang single terpopuler dari band Potret di tahun 90-an. Di antara banyaknya penyanyi perempuan Indonesia, Ayushita tentunya menawarkan konsep yang berbeda.
Selama ini Ayushita dikenal baik sebagai aktris, presenter, dan menjadi salah satu anggota grup vokal BBB lewat film Bukan Bintang Biasa di tahun 2007 silam. Debut akting Ayushita di film Me VS High Heels pun menjadi tolak ukur prestasinya di industri hiburan Indonesia. Kini lewat debut albumnya, Ayushita siap melanjutkan perjalanan karirnya sebagai soloist Indonesia.
Ivy League Music merupakan rumah produksi dan promosi musik asal Jakarta yang dibangun oleh Sarah Glandosch dan Mondo Gascaro. Label ini juga telah melambungkan nama Payung Teduh dan Darryl Wezy di industri musik Indonesia.
Ayushita Memaknai Embun Pagi
PPHUI Kuningan Jakarta, 5 April 2013 - Embun adalah uap air yang lazimnya munculnya di saat dini hari atau pagi hari. Embun adalah awal alngkah hari yang menyejukkan tapi membersitkan semangat. Menyimak album solo perdana Ayusitha ini seperti memaknai harafiah embun yang sejuk, yang bebas polusi industry, yang polos menawarkan keindahan dan kelembutan. Tamsil kata ini tak berlebihan jika kita telah menyimak rangkaian lagu-lagu yang termaktub di album bertajuk "Morning Sugar".
Tak syak lagi, saya merasa terperangah manakala menyimak utaian lagu-lagu yang disenandungkan lirih oleh Ayushita yang sebelumnya saya kenal sebagai peraga untai-kata di layar kaca, juga peraga peran dalam sinetron maupun film layar lebar. Yang masih segar dalam benak saya adalah ketika Ayushita yang bernama lengkap Ayushita Widyartoeti Nugraha berfsama sederet pesohor belia seperti Dimas Beck, Raffi Ahmad, Laudya Cinthya Bella dan Chelsea Olivia Wijaya tampil dalam film "Bukan Bintang Biasa" (2007) dan kemudian menyatu dalam kelompok vokal Bukan Bintang Biasa yang digagas singer/songwriter Melly Goeslaw. Debut pertama Ayushita bersama BBB adalah mendampingi Melly Goeslaw dalam lagu Let's Dance Together (2006). Setahun berselang kelompok vokal pesohor belia ini merilis sebuah album yang juga merupakan soundtrack film "Bukan Bintang Biasa" (2007).
Enam tahun berselang tanpa dinyana Ayushita muncul sebagai penyanyi solo lewat album debut "Morning Sugar". Ada proses re-brand yang menyeruak dalam albumnya ini yang terasa saat melihat sampul albumnya lewat lukisan diri Ayushita. Ketika menyimak "Sehabis Hujan" yang merupakan lagu pertama album ini terasa atmosfer yang lain dan berbeda dengan jatidiri Ayushita sebelumnya yang riuh rendah saat bernyanyi bersama Bukan Bintang Biasa. Ada maturitas dalam gradasi vokalnya. Dia menjadi sosok yang tenang dan teduh. Timbre vokalnya yang berskala antara mezzo sopran hingga sopran ternyata menawarkan kelenturan dalam meniti notasi dan tata musik yang digarap oleh duo produser Ricky Surya Virgana bassist White Shoes and The Couples Company dan Ramondo Gascaro keyboards yang pernah mendukung Sore dan kerap menggarap music score beberapa film nasional.
Indie Pop pada akhirnya menjadi pilihan yang tepat untuk proses re-brand Ayushita. Kelenturan vokal Ayushita yang warmy lekat dalam pola melodi ke 7 lagu yang dikemas di album ini.
Suara Ayushita bersama latar suara Ramondo Gascaro lewat lagu "Sehabis Hujan" maupun aroma crooner yang terendus saat berduet dengan Anda Perdana dalam "Cerah Nanti" adalah highlight yang menawan di album ini. Nuansa twee pop berlumuran pada saat Ayushita menafsir ulang lagu karya Melly Goeslaw saat bersama Potret "Salah". Detak samba pun tersimak mengiringi Fufu Fafa. Ada string orchestra yang mengingatkan kita pada kedigdayaan Don Sebgesky pada label CTI Record maupun termasuk romantisme Eumir Deodato saat menata irama Brasil di akhir 60-an hingga 70an. Pendengar musik album Ayushita ini bisa terlena bagai tengah menikmati kelebat adegan sinema. Mungkin karena tata musik yang dihadirkan di album ini kadang menyeruak lagih sinematis.
Album "Morning Sugar" ini didukung sederet pemusik belia berbakat seperti Ricky Surya Virgana (bass, gitar, glockenspliel, cello, electric piano), Ramondo Gascaro (keyboard, gitar, vibraphone, suara latar), John Navid (drums), Riza Arshad (akordeon), Indra Dauna (trumpet), Doni Yusran (keyboard, pianica), Saleh Husein (gitar), Harry Winanto (flute), Adink Permana (gitar elektrik), Aprimela Prawidyanti (Viola), Belanegara Abimanyu (perkusi), Tony Hade (trombone), Denny Yurika (violin), Panjita Krisna (violin) serta Karina dan Rebecca Theodora (suara latar).
1. Sehabis Hujan (Ramondo Gascaro)
Dengan ritme cha cha dan lirik romansa era yang silam ini, lagu yang ditulis Ramondo Gascaro ini memang membuat penikmatnya. Sebuah keriangan saat rintik hujan mereda. Gitar elektrik yang dipetik Adink Permana menyempatlkan aksentuasi jelang lagu berakhir.
2. Morning Sugar (Ricky Surya Virgana / Jim Powers)
Saat bangun pagi, bukalah jendela kamar anda sambil menghirup udara segar lalu memulai dialog pagi sembari sarapan pagi. Nuansa semacam inilah yang terserap saat menyimak lagu yang ditulis Ricky Surya Virgana dan Jim Powers. Arransemen string Ramondo Gascaro mengingatkan saya akan gaya Eumir Deodato yang impulsif.
3. Fufu-Fafa (Ricky Surya Virgana / Aprillia Apsari)
Ritem gitar akustik dan perkusi melatari vokal Ayu yang tengah dirasuk ritme samba. Eksotisme Brazillian music yang eksotis terkuak di lagu ini. Ada paduan solo gitar akustik Saleh Husain dan tiupan flute Harry Winanto. Sebuah lagu menyongsong rasa bahagia yang menghipnotis pernikmatnya.
4. Cerah Nanti (Ricky Surya Virgana / Bin Harlan)
Sebuah jazz ballad yang lirh dan bernuansa laid back. Disin Ayushita berduet dengan Anda Perdana menggamit pendengarankita ke era crooner yang elegan pada beberapa dasawarsa silam. Maturitas vocal Ayushita teruji disini saat mempelaikan suaranya dengan timbre vokal Anda. Dan Bind Harlan mengungkap ekspresi romansa lewat jajaran kata bersahaja sarat makana.
5. Salah (Mely Goeslaw)
Lagu karya Melly Goeslaw ini dipopulerkan oleh Potret. Ricky Virgana menata ulang arransemennya dengan memasukkannya beberapa instrument sepeti glockenspiel yang ditabuhnya serta trumpet dari Indra Dauna yang dilatari arransemen suara latar yang lebih harmonal. Lagu ini seperti strukturisasi ulang dari versi orisinalnya.
6. tonight Is Mine (Ricky Surya Virginia / Jim Powers)
Ingroduksi lagu ini merupakan dialog antara permainan akordeon Riza Arshad dan terombone Tony Hade yang berkesan romantik. Jangan salah jika yang menyimak lagu ini pasti merasakan aura White Shoes ang the Couples Company, karena lagu ini ditulis Ricky Surya Virgana, basssit White Shoes and The Couples Company.
7. Didalam Rasa (Anda Perdana)
lagu yang ditulis Anda Perdana ini bernuansa fokie pop. Dengan vokal yang polos tanpa ornamen Ayushita justeru mengimbuh ekspresi yang kuat disini. Apalagi solo cello yang dimainkan Ricky Surya Virgana pada interlude memberikan anasir mistis pada lagu ini. Interlude cello rasanya amat jarang dimainkan dalam gugus musik sekarang ini.
Dan album solo Ayushita "Morning Sugar" ini adalah embun yang menandai datangnya pagi, sebelum munculnya sinar mentari.
Selamat mendegarkan !
Denny Sakrie
Label: album, ayushita, ivy league, lagu, morning sugar, music, musik, single
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda