"Caria Anak" versi Calista
"Ceria Anak" versi Calista
Rekaman lagu anak-anak lagi "mati suri". Di tengah minimpnya industri lagu anak-anak itu, Calista (5th) muncul dengan labum Ceria Anak, merekam sejumlah lagu citaan Ayahnya - Heru Sugrisna dan di support musikus Purwa Caraka.
Di asah Sejak Dini
Sebagai musikus yang memahami edukasi lewat musik, Purwa Caraka menganggap, melatih "anak-anak berbakat musik" sejak usia dini amat penting, "Gak ada patokan baku dari usia berapa anak-anak mudah diajari musik atau menyanyi, semua banyak tergantung dari kemauan dan bakatnya, idealnya sih tiga tahun sudah bisa," ujar Purwa membuka percakapan. Di Lembaga Pendidikan Musik Purwa Caraka Musik Studio yang memiliki cabang 80 buah di seantero Indonesia. Purwa menyimpan data, anak didiknya yang terkecil berumur 3.5 tahun, berada di Purwa Caraka Musik Studio Cibubur. "Seingat saya, murid terkecil itu cewek, belajar vokal. Pada usia itu, anak bisa dilatih memahami nada, menghafal lirik lagu dari lagu yang termudah, atau hearing pada lagu-lagu tertentu. Intinya, sudah bisa dilatih buat konsentrasi sambil bermain," kata pianis yang bergelar insinyur itu.
Kebetulan Calista yang 17 Juli yang lalgu genap berusia 5 tahun, juga menjadi salah satu murid Purwa Caraka Musik Studio cabang Cinere yang termuda, "Calista kursus vokal di sekolah musik Purwa Caraka sejak Oktober 2009, tapi bakatnya mulai saya lihat sejak umur tiga setengah tahun, waktu dia menyanyi Heli Guk Guk Guk di panggung sekolah. Saya yakin, Calista punya bakat menyanyi," Franciscus Heu Sukrisna, Ayahnya. Heru yang biasa menulis lagu, juga untuk musik Gerejawi, hampir setahun lalu menulis lagu khusus buat Calista, judulnya "Dunia Damai" lantas di upload melalui internet oleh seroang rekan Heru, dan mendapat respons bagus dari music lovers, "Sebuah radio di Yogya yang banyak memutar lagu anak-anak, meminta dikirimi CD dan inilah yang mendorong saya melanjutkan rekaman Calista secara profesional," masih kata Heru.
Heru memutuskan untuk mencari i8nstruktur vokal yang bisa mengantar Calista menyanyi dengan baik, di kehidupan sehari-hari, di panggung maupn rekaman. Pilihan jatuh pada Dini, juga instruktur vokal pada Purwa Caraka Musik Studio Cinere. Bersama Tante Dini, Calista merasa nyaman latihan, juga untuk lagu-lagu baru yang semua ditulis ayahnya. Desember 2009, proses rekaman dilakukan, "Sejauh ini, Calista hanya mengalami tingkat kesulitan tinggi waktu rekaman lagu Ceria Anak, karena kata-katanya susah dan rapat. Lagu ini saya tulis untuk menyambut Hari Anak Nasional tahun 2000," masih kata Heru.
Pemahaman Estetika & Hukum
Siapapun orangnya yang akan terjun ke dunia seni, menurut Purwa Caraka, pemahaman pada estetika harus nomor satu, lalu menuyesuaikan warna dan genre musik dengan pasar yang dituju. Untuk lagu anak-anak, harus punya "takaran yang pas". "Saya merasa gak nikmat jika mendengar menyanyi lagu anak-anak hanya memakai model menyanyi seperti mengisi film kartun, yang orang gede pun juga bisa," kata Purwa sambil melepas tawa. Yang kedua, lirik harus ada unsur edukasinya, terserah temanya apa. Bukan kebetulan jika tema lagu-lagu albuum Ceria Anak Calista ini memiliki keragaman yang sesuai dengan usia dan perkembangan jiwa anak. Perhatikan judulnya, "Cerah Hati", "Lucunya Adikku", "Ceria Anak", "Papa Mama", "ke Pantai" dan "Dunia Damai". Temanya berputar ke masalah kesetiakawanan, Cinta keluarga, ajakan cinta damai, perhatian pada lingkungan, dan lagu untuk sosialisasi anak.
Bagi Purwa, konten lagu album Ceria Anak Calista yang berisi 6 lagu ciptaan Heru dan 2 lagu no name - "Burung Kakatua" dan "Potong Bebek Angsa" - termasuk yang memiliki "takaran pas" itu. "Ada lagu yang terdengar artikulasinya aneh, suara Calista terdengar lucu, tapi dua sudah ngerti nada. Saya suka lagu Lucunya Adikku, karena di situ Calista nyanyi dengan natural, hanya diiringi dengan gitar. Lucunnya Adikku bisa untuk apresiasi lagu anak-anak, pas takarannya," pendapat Purwa Caraka.
Agar tak memiliki resiko tertabrak pelanggaran Hak Cipta, Heru sengaja tidak memasukkan lagu "Potong Bebek Angsa" dan "Burung Kakatua" yang masih dianggap no name (tak terdata nama penciptanya) pada pendaftaran Ring Back Tone (RBT)-nya melalui content provider, sementara pada 6 lagu ciptaannya, Heru telah mendaftarkan untuk bisa diunduh RBT-nya melalui 8 jaringan perusahaan telekomunikasi. Ini artinya, sudah mulai ada optimisme kembali pada produser rekaman dan pencipta lagu, bahwa potongan lagu anak-anak pun sudah bisa didengar melalui HP kita. Boleh diingat, dalam satu dekade ini, album anak-anak yang dianggap "meledak" di pasar adalah album perdana Sherina yang diaransir Elfa Secioria dan album Tasya dengan aransemen garapan Dian HP. Keduanya memakai orkestrasi.
Ingin "Duet" Sama Adik
Gisela Calista Amadea Krisna lahir di Jakarta 17 Juli 2005. Kecuali suka musik sejak usia 3 tahunan, pada saat masuk TK B sekarang ini, Calista masuk kelompok anak cerdas dan berbakat seni. Referensi musik dan nyanyi Calista adalah album dan penampilan "artis cilik" Indonesia Tasya (kini sudah 17 th), Umay, Trio Kwek Kwek dan mengoleksi album Idola Cilik. "Bintang nyanyi Barat" yang dikoleksi albumnya adalah Justin Beiber, Barney, Barbie dan Jonas Brothers.
Di luar kursus vokal di Purwa Caraka Musik Studio Cinere, Calista juga les balet dan pianika di Charitas Pondok Labu. Menurut rencana, pada Agustus ini Calista akan belajar main piano di Purwa Caraka Musik Studio, dengan mengurangi porsi kursus vokalnya. "Tapi saya tidak pernah memaksa Calista menyanyi atau belajar alat musik, jika dia tidak mau," ujar Mamanya, Ny. Novianti Retno Hapsari, yang selama ini ditugasi mengatur "kostum dan make up anak-anak" Calista. Adik kandung Calista, Luisa Alena Gracia (3th), selama ini seperti menjadi sparring partner kakaknya menyanyi, "Lucu, kadangkala mereka berdua kaya mau nyanyi duet di lagu-lagu album Calista," masih cerita Ny. Novianti.
Untuk memperkuat "variasi warna musik anak-anak' Ceria Anak Calista, Heru menunjuk Krisnandra "Audio Jet" sebagai Music Director, dengan menampilkan arranger Dendy Wijaya, Bayu, juga Arie A. Riyanto. Rekaman ini juga melibatkan Dendy Wijaya dan Bayu (gitar), Denis Amir (bas), Arjuna (strings) dan Krisnandra (drums). Ada juga sejumlah backing vocal, Dini, Nigrum - dua instruktur musik, serta tiga siswa SD; Indira, Anindita dan Carina. Konsekuensinya, jika di panggung pertunjukan, belum tentu Calista bisa mengajak semuanya manggung, menggantinya menyanyi dengan minus one. Tatkala tampil dalam peluncuran album Caria Anak di TeeBox Cafe, Jakarta 8 Agustus lalu, Purwa Caraka bersedia mengawal penampilan Calista dengan piano elektrik, sementara Krisnandra dan Dendy mengiringi dengan gitar akustik, sesuai dengan aransemen musik aslinya untuk lagu "Lucunya Adikku".
Untuk merebut pasar yang lebih luas, Heru dengan label rekamannya Positivins Music, bekerjasama dengan Oktav Pangabean dari RPM Records sebagai pelaksana pencetakan album dan distribusi. Oktav optimis, album anak-anak akan kembali mendapat apresiasi sebagai "album untuk keluarga". "Ini pengalaman baru lagi bagi RPM. Sebenarnya kami pernah mengedarkan album anak-anak, tapi sudah lama sekali, sebuah kompilasi lagu anak-anak seperti Naik Naik Ke Puncak Gunung, Menanam Jagung dan lain-lain. Waktu ketemu Heru, dan szaya tahu dia punya bakat nulis lagu, saya dengar karyanya buat Calista, saya bilang, Okay, yuk kita kerjasama," ujar Oktav, produser muda yang sukses dengan album Yuni Shara. Awal Juli lalu, RPM memasarkannya dalam format CD dan VCD, masuk ke semua gerai CD, VCD besar, diedarkan pula melalui Purwa Caraka Musik Studio di Pusat dan 80 cabangnya se Indonesia.
"Kami juga merilis VCD Calista, karena semua lagu dibikin video klip oleh Erwin dari Surya Studio, biar anak-anak dan keluarga Indonesia, bisa menikmati lagi lagu anak-anak yang edukatif, secara audio visual," tambah Heru mengunci percakapan.
Label: musik
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda